Me_sulis

Wednesday, May 2, 2012

Ciwidey Saguling Sesi Mudik 2011 Episode 6


Kampung Strawberry, Agrowisata di Ciwidey
Minggu, 4 September 2011. Kami cek out dari Pondok Gembyang sekitar pukul 12. Jalan di depan
penginapan sudah terhalang antrian kendaraan yang naik menuju area wisata Ciwidey. Perut sudah mulai keroncongan dan resto terdekat di Kampung Strawberry jadi tempat singgah kami selanjutnya. Selesai makan, kami melangkah menuju front-office bertanya sedikit mengenai penginapan Kampung Strawberry dan melihat vila serta fasilitasnya.




Sekarang saatnya pulang mengarah ke Jakarta. Dreamer kembali saya pacu menuruni Ciwidey menuju Soreang. Arah turun cukup lancar, sesekali kami menyusul angkot dan delman yang melaju lebih lambat.
Sampai jalan raya Soreang ada petunjuk jalan menuju Cililin. Aha, ini dia pikir saya, kalau bisa ke Cililin pasti bisa ke Saguling terus tembus ke Cianjur.
Di perempatan ambil jalur yang ke kiri melewati Pemkab Soreang, lalu belok kanan masuk jalan raya Soreang - Cipatik. Di jalan ini, Stadion Jalak Harupat tampak ada di sisi kiri jalan.
Kami terus menelusuri lintas Soreang - Cipatik sampai pertigaan Citapen, kami ambil yang lurus ke arah Cililin - Gunung Halu, kalau ke kanan itu ke Batujajar - Cimareme.

Sepanjang jalan menuju Cililin - Ranca Panggung, boncenger berkali-kali mencolek bahu saya kemudian menunjuk rambu petunjuk jalan Gunung Halu - Curug Malela yang tampak searah dengan tujuan. Saya membalas dengan acungan jempol, "Lain kali Dee.. klo ke Curug Malela, 'kan besok kita sudah masuk kerja" demikian jawab saya dalam hati.
Setelah melewati Cililin kemudian Ranca Panggung, di pertigaan pasar kami belok kanan masuk jalan PLTA Saguling, jalannya lebih kecil namun lebih lenggang. Sampai Warung Awi menuju Cijenuk kondisi jalannya mulai rusak dan berlobang di sana-sini sehingga memperlambat waktu tempuh.
Debu-debu tanah beterbangan akibat kemarau, motor saya pacu lambat mengingat jalan tersebut melewati banyak rumah penduduk. Akhirnya kami sampai di pertigaan jalan belok kanan memasuki jalan raya Cipongkor yang super lebar. Jalan selebar 8 meter ini nantinya akan membentang sepanjang 33 KM dari Cipongkor ke Rongga yang dipergunakan untuk akses pembangunan
PLTA Cisokan. Di sini saya terpuaskan karena dapat memacu motor pada jalan besar yang sepi menanjak maupun menurun dengan tikungan-tikungan lebar.
Sekitar pukul 15, kami tiba di Saguling, sebuah bangunan konstruksi besar buatan manusia
membendung sungai Citarum hingga membentuk waduk. Kendaraan R2 bisa melewati jalan di atas bendungan ini. Spot yang bagus buat berfoto-foto.




Di Saguling kami istirahat ngopi, melepas penat dan ngumpulin tenaga buat perjalanan kembali ke Jakarta. Dalam perjalanan turun dari Saguling ke Raja Mandala, kami cukup puas ternyata banyak spot-spot menarik yang bisa dilihat sambil berkendara.
Arus balik belum begitu padat, lalulintas cukup lancar, jalur puncak satu arah mempercepat arus
menuju Ciawi. Sesampainya di Bogor, sekali lagi kami beristirahat untuk makan malam di Warung Bu Mimin, salah satu warung makan yang terletak berderet di sepanjang Jalan Pajajaran sebelum Terminal Baranangsiang.
Alhamdulillah, kami tiba dengan selamat sampai dirumah. Sebelum menutup artikel ini, ada satu yang saya dapat. Mudik jangan hanya dijadikan sebagai perjalanan rutin tahunan mengunjungi sanak famili di tanah kelahiran, tapi buatlah momen ini menjadi lebih menarik dan mempunyai nilai tambah.
Berbagi cerita dengan yang lain semoga bukan dianggap pamer melainkan wujud rasa bahagia bisa melihat Indonesia yang indah, dan semoga yang lain dapat merasakan apa yang kami alami.
Salam Nusantaride
Kembali ke Kawah Putih Situ Patenggang Sesi Mudik 2011 Episode 5

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Dedicated for Nusantaride | Designed by Info Mancing