Me_sulis

Monday, May 14, 2012

Batu Karas Kawasan Wisata Alternatif Pangandaran - Pangandaranaway 6-8 April 2012 Episode 3

Pesona Pantai Batu Karas Cijulang

Pangandaranaway 6-8 April 2012 Episode 3

Sabtu 7 April 2012 pukul 07:00, saya terbangun mendengar suara rekan Mbot Gunawan yang rupanya baru saja tiba. Saya segera bergegas menuju ke kamar mandi membersihkan badan dan menemui Nusantara rider lain.

Bersama-sama beberapa rekan, langsung saja saya ke Pantai Batu Karas untuk melihat keindahan panorama alam yang tersaji di sini. Pada musim libur panjang, Pantai Batu Karas ramai dikunjungi wisatawan lokal dari kota. Tidak mengapa, kami pun berbaur dengan pengunjung lain menikmati kesejukan air laut dan memandangi ombak yang bergulung-gulung dan akhirnya menerpa pasir hitam di pantai. Beberapa rekan bahkan mencoba merenangi perairan dengan papan seluncur dan naik wahana permainan aksi Banana Boat yang dikelola penduduk sekitar.


Saya foto-foto saja keindahan sekitar dan kemudian menuju warung makan kecil bersama rekan-rekan untuk sarapan. Menu mie instan rebus cukuplah buat mengganjal perut di pagi itu. Makan sambil memandangi keindahan laut, dua kepuasan yang berbeda yang jarang kami satukan di tempat tinggal kami. Canda dan obrolan saling mengakrabkan satu sama lain.


Matahari mulai naik, terik pantai terasa menghangatkan kulit. Ada panggilan untuk kembali kumpul di homestay. Setelah hampir semua berkumpul kemudian rekan Rangga Bachri menyampaikan rasa terima kasih dan salut kepada teman-teman yang hadir pada acara Pangandaranaway ini. Yang diteruskan oleh Pak Ija mengenai acara gathering yang akan datang yang rencananya diadakan masih di Pulau Jawa dengan pola acara yang berbeda, yakni mengedepankan kepedulian sosial bagi masyarakat sekitar. Keseluruhan yang hadir setuju dengan rencana tersebut dan setuju pula jika nantinya akan dibentuk kepanitiaan yang melibatkan teman-teman Nusantaride.

 
 

Buat saya, rencana tersebut akan menjadi satu momen yang baik bagi Nusantaride dan selayaknya dikemas secara lebih terorganisir dalam sebuah tim.

Sebelum tengah hari, sambil menunggu saat kepulangan sore hari nanti, beberapa rekan memilih membenahi bawaan mereka dan beberapa ada yang akan mencoba track menuju Batu Nunggul. Batu Nunggul adalah sebuah pantai tersembunyi yang indah yang ditandai oleh sebuah monumen alam berupa batu karang yang berdiri tegak di depan pantai. Sayang saya tidak ikut, ada agenda lain, apalagi kalau bukan makan siang dan sekalian mau lihat jembatan Bambu yang diinfokan di FB Group Nusantaride.


Bersama rekan Pram, saya mengarah ke luar lokasi. Terlebih dulu saya bertanya dimana letak jembatan bambu tersebut di gerbang tiket Kawasan Batu Karas. Kami langsung bergerak menuju tempat yang dimaksud. Benar, ternyata ada jalan pintas yang dibuat untuk kebutuhan masyarakat sekitar yang akan ke Cijulang atau sebaliknya. Tadinya saya mau menjejaki dulu dengan kaki, namun melihat ada beberapa motor lalulang melintasi jembatan itu, jadi saya putuskan menelusurinya langsung menggunakan motor.

Awalnya agak ngeri juga melihat jembatan sepanjang -+30 meter dengan lebar 2 meter lebih yang terbuat dari anyaman bambu yang diikat pada tali baja ini melintasi sungai Cijulang yang airnya sedang banjir saat itu. Motor kami memakai boks di kiri kanan, cukup sempit jadinya lintasan ini. Perlahan mulai saya susuri jembatan itu dengan kecepatan rendah dan konstan, begitu sampai tengah, terasa aliran adrenalin saya menjalari sekujur badan ketika melihat arah samping sungai lebar berair deras. Saya fokus ke depan dan melaju hingga sisi lain jembatan. Rekan Pram juga tampak lancar melintasi jembatan unik ini. Saya teringat jembatan di Sawarna, secara panjang memang lebih jauh lintasan ini namun menurut saya Jembatan Gantung di Sawarna lebih mendebarkan karena lintasannya terbuat dari papan sehingga lebih mudah mengayun. Sementara jembatan Batu Karas - Cijulang ini terbuat dari anyaman bambu yang fleksibel meredam guncangan.


Dari lokasi jembatan, kami terus melaju menuju Gerbang Pemberangkatan ke Green Canyon (Cukang Taneuh). Rupanya saat itu Wisata Green Canyon sedang tutup karena hulu sungai Cijulang banjir akibat hujan sepanjang malam tadi. Kami memang tidak berniat ke situ tapi ingin menikmati makan siang di warung makan yang terletak di parkiran. Menu goreng ikan, tahu dan sambal pedas menjadi santapan nikmat siang itu.


Kami kembali ke homestay, tampak beberapa telah siap untuk meninggalkan Batu Karas. Sambil menunggu rekan-rekan Nusantara Rider lain bersiap, kami berdikusi soal kepulangan. Ada wacana untuk menelusur Jalur Kepulangan melewati Jalur Pantai Selatan Jawa Barat. Jadinya rombongan akan terpecah dua, satu melewati jalur reguler lewat Ciamis - Bandung - Jakarta dan satu group lagi akan menyusur jalur pantai selatan. Saya ikut group menyusur lintas pantai bersama Pak ija, Icay dan Tanto.

Motor-motor Nusantara rider yang berbagai jenis itu telah siap meninggalkan homestay. Saya sengaja start lebih dulu dengan maksud ingin mengambil gambar video kepulangan kami dari Batu Karas. Hujan mulai turun rintik-rintik. Saya menunggu di setiap tikungan jalan yang akan di lewati. Memasuki jalan menuju Jembatan Bambu Sungai Cijulang, saya mendahului antrian agar bisa mendapat gambar yang bagus. Turunnya hujan saat itu membuat saya sedikit khawatir terhadap licinnya lintasan anyaman bambu. Alhamdulillah semua dapat sampai ke seberang dengan selamat.


Dari sini group Nusantaride mengambil jalurnya masing-masing. Jalur reguler berbelok ke kanan dan lintas pantai selatan berbelok ke kiri.

Semoga selamat sampai tujuan teman-teman...

Bersambung ke Menelusur Jalur Patah Hati - Pangandaranaway Episode 4
Kembali ke Membuka Hari di Wado Malangbong - Pangandaranaway Episode 2

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Dedicated for Nusantaride | Designed by Info Mancing