Me_sulis

Friday, June 22, 2012

Perjalanan ke kampung Neglasari - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 3

Ekspedisi Teluk Ciletuh 9-10 Juni 2012 Episode 3


Setengah jam berlalu di jalan Ciemas - Neglasari, sampailah kami pada sebuah pertigaan dengan kordinat 7°9'55.89"S, 106°30'31.81"E. Di peta rute, kedua jalan ini sama-sama melewati Kampung Neglasari dan nantinya akan bertemu lagi di luar kampung menuju puncak Cimarinjung. Kami berhenti di situ memperkirakan jalan mana yang harus kami tempuh. Tak ada orang untuk ditanya, jadinya kami memilih yang arah kanan karena perkampungan tampak terlihat dari situ.



Begitu memasuki Kampung Neglasari, penduduk sama-sama melihat kami dengan antusias. Saya terus melaju perlahan pada jalan kampung berbatu yang kondisinya berbeda dengan jalan sebelumnya. Batu-batuannya mulai lepas di sana-sini dan jalan tampak menurun curam. Rekan Yance dengan Scorpio-nya menyusul dan mencoba menuruni jalan berbatu. Saya berhenti pada jalan yang sudah mulai menurun. Sambil tetap duduk pada sadel motor, saya mencoba membuka percakapan dengan penduduk sekitar mengenai maksud dan tujuan kami.

Sekali lagi dikatakan bahwa untuk melihat Curug Cimarinjung, kami harus kembali ke Ciemas dan lewat Taman Jaya kemudian menuju Desa Ciwaru. Saya perjelas lagi pada mereka bahwa tujuan kami hanya ingin melihat Ciwaru dari atas. Lalu mereka jawab: "Bisa Pak, keliatan kok nanti lautnya dari atas, tapi bukan lewat jalan ini melainkan jalan yang ke kiri sebelum masuk kampung". Ternyata jalan yang sedang kami coba lewati ini sudah lama terbengkalai dan jarang sekali dipakai penduduk sekitar. Waduh, agak kaget juga mendengarnya mengingat rekan Yance sudah jauh menuruni jalan dan terlihat memberi tanda supaya saya tidak turun.

Rekan Yance kemudian kembali ke tempat saya dan mengatakan jalannya rusak dan hancur. Namun posisi motor saya saat itu sudah ada di turunan jalan dan sulit untuk berbalik arah kecuali ditarik mundur agak jauh ke atas. Akhirnya kami putuskan untuk menuruni jalan itu saja, mempercayai ucapan penduduk bahwa jalan bisa dilewati hanya saja tepat di ujung turunan berbelok ini kondisinya rusak parah.

Dengan hati-hati saya menuruni jalan berbatu yang cukup merepotkan kerena selain menurun tajam juga agak berbelok. Saya harus mempertahankan roda tetap di atas bebatuan jangan sampai tergelincir ke permukaan tanah basah yang licin.

Sampai di area yang agak datar, tampak jalan di depan terlihat agak menyeramkan. Jalan sepanjang 20 meteran tersebut lebih curam dari yang barusan kami lewati dan trek berbatu setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah kondisinya basah dan licin. Scorpio mencoba turun dan tiba di bawah dengan selamat. Agak ragu saya menuruninya, mengingat handicap saya ada pada jejakan kaki yang pas-pasan. Kalau selip di badan jalan masih bisa kami angkat motornya tapi kalau terperosok ke sisi jalan akan merepotkan. Akhirnya saya serahkan kendali motor tiger pada rekan Yance yang jejakan kakinya lebih tinggi dan untunglah selamat pula sampai ke bawah.


Jalur selanjutnya tetap sangat menyulitkan, yakni jalan berbatu dan menanjak. Hati-hati kami menyusur jalur berbatu yang sudah ditumbuhi rerumputan dengan kondisi sisi kanan kiri jalan yang tertutup alang-alang cukup tinggi.


Pukul 17.00 wib sampai juga kami pada pertigaan yang menyatukan kembali dengan jalur yang satunya lagi. Kami berhenti di depan sebuah rumah, saya turun dari motor dan menyapa Bapak Dedi si pemilik rumah, yang dengan ramah menanyakan dari mana dan mau kemana tujuan kami. Dia tersenyum dan mengatakan bahwa jalan yang barusan kami lewati sudah jarang dilalui kendaraan, penduduk sekitar memanfaatkan jalan yang satunya lagi yang kebetulan tidak kami pilih.



Bersambung ke Teluk Ciletuh dari Puncak Cimarinjung - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 4
Kembali ke Menuju Desa Ciemas - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 2

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Dedicated for Nusantaride | Designed by Info Mancing