Me_sulis

Friday, June 22, 2012

Menuju Desa Ciemas - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 2

Ekspedisi Teluk Ciletuh 9-10 Juni 2012 Episode 2


Di pertigaan Pal Tilu, pada kordinat: 7°7'4.53"S, 106°35'43.41"E, kami belok ke kanan memasuki area perkebunan teh menuju Desa Ciemas.




Meski rusak di sana-sini, jalan perkebunan masih lumayan bagus untuk dilewati. Apalagi sekeluarnya dari pemukiman terpadat di Ciemas tampak jalan beraspal hitam yang mulus dan menggoda pengendara menambah kecepatan. Kami mencari pertigaan menuju Kampung Neglasari, tapi tidak kami temukan, entah terlewat di mana atau malah sudah menjadi jalan perkebunan yang terbengkalai seperti yang banyak ditemui di Ciemas.


Saya ragu-ragu untuk terus menelusur jalur ini karena sudah agak jauh dari catatan yang kami buat. Dan kami putuskan untuk berhenti pada pertigaan yang ditandai dua papan nama perusahaan penambangan dan perkebunan pada kordinat 7°9'5.73"S, 106°32'39.45"E. Saya mencoba melihat pada Google Earth, pertigaan ini hanya berupa trek jalur perkebunan.


Untunglah kemudian terlihat pengendara motor keluar dari pertigaan yang kami perkirakan mengarah ke Neglasari. Saya bertanya pada pengendara motor tersebut dan bertanya ke mana arah ke Curug Cimarinjung. Awalnya Mang Ojen, demikian dia menyebut namanya, menunjuk arah terus di jalan yang mulus. Lalu saya bilang bahwa kami ingin melihat Teluk Ciletuh di Ciwaru dari ketinggian Cimarinjung. Agak ragu Mang Ojen menjawab bahwa jalan yang biasa ditempuh menuju Curug Cimarinjung di Desa Ciwaru adalah memilih jalan desa yang lebih bagus yang nantinya melewati Taman Jaya. Kalau arah ke kanan pada pertigaan ini memang bisa ke Cimarinjung melalui Girimukti atau Neglasari tapi kondisi jalannya hancur. Nanti dari Neglasari, akan terlihat Teluk Ciletuh dari puncaknya.


Informasi Mang Ojen bagaikan angin segar yang membangkitkan kembali semangat kami. Saya katakan memang jalur tersebut yang rencananya akan kami tempuh. Mang Ojen kemudian memberi petunjuk jalan menuju Neglasari, "Pokoknya ikuti saja jalan ini jangan belok-belok, nanti akan sampai di kampung saya Pak!" demikian ujarnya. "Saya ada keperluan di Ciemas, silahkan nanti bapak berdua kalau mau mampir ke rumah saya di Neglasari" tambahnya lagi.


Tak lupa kami mengucap terima kasih pada Mang Ojen sebelum lanjut menembus perkebunan karet menuju Kampung Neglasari. Cuaca mulai agak mendung saat itu, rupanya prediksi freemeteo pada Ujung Genteng dan Pelabuhan Ratu tidak berlaku. Area perkebunan Ciemas ini ada pada wilayah dan ketinggian yang berbeda. Setelah 2 km melewati perkebunan, hujan pun mulai turun. Kami berteduh di sebuah tempat pengumpul karet dan memanfaatkan waktu untuk istirahat sambil mengunyah makanan ringan.





Pukul 16.00, Tiger dan Scorpio kambali menderu ke arah selatan meneruskan jalur menuju Cimarinjung. Jalan ini sepi, hanya satu dua kendaraan yang berpapasan dengan kami. Jalan aspal mulai berganti dengan jalan berbatu yang cukup licin. Keluar dari area perkebunan terlihat hamparan daratan yang luas yang ditumbuhi alang-alang cukup tinggi. Jalan tanah dengan dua lajur berbatu masih tampak layak untuk dijalani kendaraan meski pengendara roda dua harus berhati-hati untuk selalu berada di atas jalur yang berbatu.

Bersambung ke Perjalanan ke Kampung Neglasari - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 3
Kembali ke Persiapan Keberangkatan - Ekspedisi Teluk Ciletuh Episode 1

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Dedicated for Nusantaride | Designed by Info Mancing